Agama buat kehidupan di akhirat, harta buat kehidupan di dunia. Di dunia orang yang tidak berharta berasa susah hati, tetapi orang yang tidak beragama merasa lebih sengsara -Saidina Abu Bakar As-Siddiq

e-usrah

Saturday, July 28, 2012

kisah Pelita Khalifah umar abdul Aziz

"Siapa di luar?" tanya Khalifah tanpa membuka pintu .
"Saya , Ayah," terdengar suara seorang pemuda .
"Ada keperluan apa?" tanya Khalifah .
"Saya disuruh ibu untuk membicarakan tentang beberapa masalah ."
"Masalah apa?"
"Buka pintu dulu,Ayah . Izinkan saya masuk," jawab anaknya mendesak ingin masuk .
"Terangkan dulu apa masalahnya? Soal keluarga, soal masyarakat, atau soal negara? tanya Khalifah masih tetap tidak membukakan pintu untuk anaknya .
"Tentu sahaja urusan keluarga kita , Ayah," jawab anaknya kehairana melihat sikap ayahnya .
"Kalau begitu tunggu sebentar," sahut Khalifah dari dalam .

Khalifah kemudian bangun dari tempat duduknya mendekati satu-satunya lampu minyak di bilik itu, dan kemudian meniupnya sehingga padam . Ruang kerja itu berubah gelap gelita . Lalu Khalifah membuka pintu dan anaknya disuruh masuk .
Pemuda itu semakin hairan melihat tingkah laku ayahnya . Knapa berbicara dalam ruangan yang gelap seperti ini? Apakah ayahnya sudah bingung atau berubah ingatan? Apakah terlalu keras , tindakannya menjadi aneh di luar kebiasaan orang waras ?
Dengan agak sangsi dan sedikit takut pemuda itu bertanya ingin tahu kepada ayahnya .

"Ayah, di ruang ini cuma ada satu lampu, mengapa ayah padamkan? Apakah kita akan berbincang dalam gelap?"

"Benar , kalu kita berbicara di dalam bilik ini, kita akan berbicara dalam keadaan gelap," jawab Khalifah .

Mengapa, Ayah?

"Apakah kau tahu bilik apa ini?"
"Bilik kerja Ayah .
"Siapakah Ayahmu?"

"Amirul Mukminin , Khalifah seorang pemimpin negara," jawab anak muda itu semakin tidak mengerti . Bahkan dia menjadi semakin curiga ayahnya telah mabuk kekuasaan sehingga hilang akal sihatnya .

Itulah jawapannya. Kerana ayahmu seorang pemimpin , maka kita akan berbicara tanpa lampu penerang di ruang ini."

"Mengapa?"

"Yang akan kita bicarakan adalah masalah keluarga, sedangkan lampu itu minyaknya dibeli dengan wang negara, wang rakyat . Aku tidak mahu urusan keluarga hingga merugikan milik rakyat, kepunyaan negara . Ruang ini adalah bilik kerja untuk kepentingan rakyat dan negara . Tidakkah kau tahu bahawa kekuasaan adalah amanah yang akan diminta pertangungjawab oleh Allah kelak di Hari Pembalasan?"









cinta kepada dunia adalah gerbang kejahatan































“Amal yang paling baik adalah yang paling ikhlas dan paling benar. Jika amal itu ikhlas tapi tidak benar, maka tidaklah diterima. Jika amal itu benar tapi tidak ikhlas, juga tidak akan diterima kecuali jika dilakukan secara ikhlas. Ikhlas artinya dilakukan hanya karena Allah. Adapun benar artinya adalah sesuai dengan sunnah (tuntunan dan petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam).” (Fudhail bin ‘Iyadh)