Agama buat kehidupan di akhirat, harta buat kehidupan di dunia. Di dunia orang yang tidak berharta berasa susah hati, tetapi orang yang tidak beragama merasa lebih sengsara -Saidina Abu Bakar As-Siddiq

e-usrah

Saturday, January 05, 2013

Di Zaman Apa Kita Berada??

Tajuk Khutbah - Di Zaman Apa Kita Berada?? 

SIDANG JUMAAT YANG BERBAHAGIA..

Firman Allah swt (Surah Fussilat 30):

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" Kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang Telah dijanjikan Allah kepadamu". 
Sesungguhnya Allah mengatur alam ini dengan suatu pengaturan yang rapi dan tersusun. Penciptaan alam ini ada mulanya dan ada akhirnya dengan cara dan masa yang telah ditentukan-Nya. Kita sebagai makhluk hendaklah menyedari tentang hakikat ini, dengan merenung hikmah dan pengajaran disebaliknya agar dapat bertindak tepat sesuai dengan kehendak Allah.

Oleh kerana itu sentiasa ada peringatan dari Rasulullah SAW untuk umatnya agar menyedari di zaman apa kita berada dan bagaimana kita harus bertindak demi menyelamatkan Iman dan Islam kita.

Rasulullah SAW bersabda : 

تَكُوْنُ النُّبُوَّةُ فِيْكُمْ مَا شَاءَ ا للهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اَنْ يَرْفَعَهَا ،

"Telah berlaku zaman kenabian keatas kamu, maka berlakulah zaman kenabian itu sebagaimana yang Allah kehendaki, kemudian Allah mengangkat zaman itu.

ثُمَّ تَكُوْنُ خِلآفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ، فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ اَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا

Kemudian berlakulah zaman khalifah yang berjalan sepertimana zaman kenabian (khulafa ar-rasyidin). Maka berlakulah zaman kenabian itu sebagaimana yang Allah kehendaki, kemudian Allah mengangkatnya.

، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكًا عَاضًا ، فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا

Kemudian berlakulah zaman pemerintahan yang menggigit. Berlaku zaman itu seperti yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkatnya juga,

، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكًا جَبَّرِيًّا ، فَتَكُوْنَ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا

kemudian berlakulah zaman pemerintahan diktator (zaman fitnah,penindasan dan kezaliman), dan berlakulah zaman itu sebagaimana yang Allah kehendaki Kemudian Allah mengangkatnya juga,

، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلآفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ، ثُمَّ سَكَتَ

Kemudian berlaku pula zaman khalifah yang berjalan diatas cara hidup zaman Kenabian. Kemudian Nabi Muhammad saw diam,”(HR Ahmad 17680)." [H.R. Imam Ahmad, Bazzar dan Attabrani dari Abu Huzaifah Al-Yamani]

Hadits diatas jelas menunjukkan bahwa Umat Rasulullah SAW akan menempuh 4 zaman secara bergilir-gilir sebelum dunia kiamat yakni :

1.Zaman Kenabian (Nubuwwah) dan rahmat 
2.Zaman Khulafaurrasyidin dan rahmat 
3.Zaman pemerintahan yang menggigit (zaman kerajaan-kerajaan Islam) 
4.Zaman fitnah (kerusakan, kezaliman) dan kegelapan 
5.Zaman Khalifah atau Ummah kedua yang berjalan diatas cara hidup zaman kenabian yakni zaman pemerintahan Imam Mahdi dan Nabi Isa. 

SIDANG JUMAAT YANG BERBAHAGIA..

Zaman pertama dan kedua : Zaman Nubuwwah (Kenabian) dan Zaman Khulafaurrasyidin 
Zaman ini adalah zaman pemerintahan di bawah pimpinan Rasulullah saw dan zaman pemerintahan di bawah khalifah yang 4 (Sayyidina Abu Bakar as Siddiq, Sayyidina Umar al Faruq, Sayyidina Utsman bin Affan, dan Sayyidina Ali). Dua zaman pertama ini mempunyai banyak kesamaan, dan dikenal juga sebagai Zaman Ummah Pertama. 
Iman umat Islam ketika itu sangat kukuh. Menyebut nama Allah saja mampu menggetarkan hati mereka. Cinta dan takutnya kepada Allah tergambar pada setiap perkataan dan perbuatan mereka. Secara umum ciri-ciri zaman ummah pertama ini dapat diketahui sebagai berikut :

1.Ibadah mereka sangat banyak. Solat, puasa, zikir dan wirid mereka susah ditandingi banyaknya dan khusyuknya. 
2.Ukhuwah dan kasih sayang sangat padu, setiap orang mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri. 
3.Jihad dan mati syahid menjadi idaman dan cita-cita. Mereka akan sangat merasa dukacita jika tidak diizinkan untuk pergi ke medan jihad. 
4.Akhlak menjadi perhiasan diri, mereka mampu berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepada mereka. 
5.Masyarakat dan negara Islam dapat dibangun sehingga layak digelar sebagai negara yang aman makmur dan mendapat keampunan Allah. 
6.Tamaddun dan pembangunan rohani mencapai zaman puncaknya. 
7.Islam berhasil menaklukkan dua imperium besar dunia yang sedang berkuasa saat itu (kerajaan Rom dan Parsi) kemudian memayungi ¾ daripada dunia ini. 

SIDANG JUMAAT YANG BERBAHAGIA..

Kemudian timbul : Zaman Pemerintahan Yang Mengigit

Zaman tersebut berlaku setelah zaman Khulafa arrasyidin, dan berakhir setelah jatuhnya Kerajaan Islam Turki Utsmaniah pada tahun 1924. 

Zaman ini umat Islam mengalami kepimpinan para Mulkan ’Aadhdhon (Para Raja/Penguasa yang Menggigit). Kepimpinan para Raja/Penguasa yang Menggigit merupakan zaman dimana umat Islam memiliki para pemimpin yang tetap mengaku dan digelar sebagai para Khalifah. Mereka masih menyebut pemerintahannya sebagai Khilafah Islamiyyah (khalifah Islam), namun sistem pengalihan kuasa dari seorang khalifah kepada khalifah berikutnya menggunakan cara pewarisan tahta laksana sistem kerajaan turun-temurun. Zaman ini merupakan zaman paling lama dalam sejarah Islam, ia berlangsung sekitar 13 abad, semenjak Daulah Bani Umayyah, kemudian Daulah Bani Abbasiyyah dan berakhir dengan Kesultanan Utsmaniah Turki. Itulah sebabnya mereka disebut oleh Nabi sebagai para Mulkan atau Pemerintahan Raja-raja.

Zaman ini juga disebut sebagai Zaman Para Raja/Penguasa yang Menggigit kerana biarpun mereka ada yang zalim dan tidak adil namun para raja tersebut masih ”menggigit” Al-Qur’an dan As-Sunnah, dua sumber utama nilai-nilai dan hukum-hukum Islam, biarpun tidak sebaik para Khulafa’ ar- Rasyidin yang ”menggenggam” Al-Qur’an dan As-Sunnah. Kesimpulannya pada zaman pemerintah yang menggigit ini masih menyaksikan berlakunya sistem Islam dalam hal pemerintahan, namun sangat sedikit pemimpin yang benar-benar berhasil. Di antara pemerintah yang benar-benar berhasil adalah:

•Zaman pemerintahan Sayyidina Umar Bin Abdul Aziz
•Zaman pemerintahan Sultan Muhammad al Fateh, yang berhasil mewujudkan janji Rasulullah untuk merebut kota Konstantinopel (sekarang Istanbul). 
•Zaman pemerintahan Sultan Salahuddin al Ayyubi, yang berhasil menghentikan perang salib 

SIDANG JUMAAT YANG BERBAHAGIA..

Kemudian Timbul Zaman Pemerintahan Diktatot, Zaman Fitnah atau Zaman Kerusakan
Zaman ini berlaku dengan jatuhnya khalifah Islam terakhir, yaitu khalifah Turki Utsmaniyyah pada tahun 1924. Zaman ini masih berlaku sampailah ke hari ini. 
Zaman ini merupakan zaman kerusakan dan kegelapan. Pada zaman ini umat Islam jatuh kedalam jurang kehinaan yang berpanjangan, yang merupakan akibat dari kelalaian dan angkara murka yang terjadi di dunia Islam, sehingga Allah biarkan mereka. Hal ini sesuai dengan janji Allah bahwa Allah hanya akan menjadi pembela kepada orang-orang bertaqwa.

Ciri-ciri zaman fitnah ini adalah :
1.Negara Islam satu persatu mulai jatuh dan dijajah oleh orang2 kafir. 
2.Akidah umat Islam pada saat itu sangat rapuh, ada diantaranya Islam di waktu pagi dan kafir di waktu petang (yakni terlalu ramai yang murtad samada secara sedar ataupun tidak sedar)
3.Ibadah mereka sangat lemah, solat, puasa, zikir dan membaca Al-Qur'an tidak lagi diamalkan secara bersungguh-sungguh bahkan tidak diamalkan sama sekali samada dalam kehidupan berkeluarga dan kehidupan bernegara. 
4.Ukhuwah sesama Islam sangat lemah sehingga terjadi pertelingkahan, pergaduhan, peperangan dan pembunuhan sesama umat Islam. 
5.Orang kaya sangat bakhil, kedekut dan sombong, manakala orang miskin sangat tidak sabar dan hasad dengki . 
6.Penyakit cinta dunia dan takut mati sangat tebal dan sebati dalam hati umat Islam. 
7.Krisis, kemaksiatan dan kemungkaran yang terjadi dalam masyarakat Islam hampir tidak ada bezanya dengan apa yang terjadi di kalangan masyarakat yang bukan Islam. 
8.Akhlak umat Islam sangat lemah dengan berleluasanya hasad dengki, umpat mengumpat, tuduh menuduh, caci-mencaci dan saling mengkafirkan sesama umat Islam. 
9.Wanita-wanita Islam telah dicabut rasa malunya dengan bertingkah laku tidak senonoh, menampakkan aurat di khalayak umum, menjadi model memperagakan tubuh badan, menari dan menyanyi tanpa menjaga harga dan maruah diri sebagai wanita Islam. 
10.Umat Islam terhina di seluruh aspek kehidupan. Politik, ekonomi, pendidikan, pengubatan, pertanian, dan lain-lain, sehingga umat Islam terpaksa bergantung pada sistem kufur dan faham-faham (isme) buatan manusia. 
11.Sedikit demi sedikit cara hidup umat Islam telah mengikuti cara hidup orang-orang Yahudi dan Nasrani. 
12.Terjadi gejala-gejala buruk dan keji di tengah-tengah masyarakat Islam seperti ketagihan dadah, ketagihan arak, seks bebas, lesbian, liwat, sumbang mahram, dan seumpamanya. 

Namun kemungkaran yang sedang terjadi di zaman fitnah ini tidak melemahkan keyakinan dan semangat perjuangan segolongan manusia yang tetap pendiriannya. Mereka bukan saja mampu mempertahankan identiti Islam di kalangan mereka, bahkan mereka gigih berjuang untuk memperbaiki masyarakat. Inilah golongan-golongan yang lemah tetapi mempunyai keimanan dan keyakinan yang kuat dan kukuh serta perjuangan yang padu.

Rasulullah SAW bersabda :

"Senantiasa ada di kalangan umatku satu thoifah (jamaah) yang akan menzahirkan kebenaran dan tidak dapat dibinasakan oleh orang-orang yang tidak suka disisi mereka sampailah hari kiamat"

Imam an-Nawawi menjelaskan : Kemungkinan bahawa thoifah (jamaah) ini bertebaran di kalangan umat Islam, di kalangan mereka ada mujahid yang gagah berani, ada fuqaha, ada muhaddis, ada ahli zuhud, ada yang menyeru kepada al-amr bil maaruf wan nahyu anil mungkar, dan berbagai-bagai kelompok lain dan tidaklah semestinya mereka berkumpul pada suatu masa dan tempat. Bahkan kemungkinan mereka bertebaran di segenap pelusuk bumi.

Antara ciri-ciri asas at-Toifah al-Qaaimah (Jamaah2 ini) ialah mereka :
1.Mendukung manhaj ahlus sunnah wal jamaah
2.Di dokongi Kepimpinan Ulama’
3.Tajdid (pembaharuan) yang menyeluruh dan lengkap
4.Bersifat hizbullah (memperjuangkan agama / parti Allah / Parti Islam)

Namun untuk menghidupkan suasana Islam di tengah-tengah kerusakan dan kegelapan zaman fitnah ini bukanlah suatu kerja yang mudah. Thoifah-thoifah islamiyah (jamaah2 Islam) ini sentiasa diuji dan ditentang dengan berbagai macam fitnah dan ancaman. Tepat sekali sabda Rasulullah yang mengatakan bahwa Islam di zaman ini akan kembali asing dan pelik kepada orang Islam sendiri.

Namun walaupun begitu, Islam akan kembali kuat dan memusnahkan segala bentuk kekufuran sebagaimana Rasulullah saw di awal seruannya berhasil melakukannya iaitu dengan jalan berdakwah dan mendidik hati manusia. Inilah langkah-langkah awal menuju zaman Imam Mahdi dan Nabi Isa yang merupakan peringkat zaman terakhir yang akan dialami umat Islam sebelum hari kiamat, setelah sekian lama umat Islam mengalami zaman fitnah / zaman kerosakan.

SIDANG JUMAAT YANG BERBAHAGIA..

Kemudian Timbul pula : Zaman Khalifah Akhir Zaman Atau Zaman Ummah Kedua 
Zaman Khalifah kedua ini adalah zaman pemerintahan Imam Mahdi dan Nabi Isa. Zaman ini diawali dengan munculnya Imam Mahdi, kemudian disusul munculnya nabi Isa a.s yang akan mengalahkan Dajjal. Zaman ini berakhir ketika seluruh orang Islam di muka bumi dimatikan, yang kemudian akan dilanjutkan dengan kiamat besar. 

Di zaman ini Islam akan kembali lagi ke zaman kegemilangan dan keemasannya seperti di zaman Rasulullah dan Khulafaurrasyidin. Islam dapat menguasai dunia dan kembali menjadi penguasa sejagat. Rasulullah SAW bersabda :

"Sebelum hari kiamat datang pastilah Islam itu bangun kembali walaupun antara mulanya Islam bangun dan mulanya kiamat hanya sekadar masa memerah susu. Zaman ini berlaku selama 40 tahun dan barulah dunia ini akan dibinasakan (kiamat) oleh Allah"
Kebangkitan Islam zaman ini akan sampai kepada puncaknya apabila berpadunya ketinggian kerohanian umat Islam dengan kecanggihan teknologi di bawah dua pemimpin besar umat Islam yaitu Imam Mahdi dan Nabi Isa a.s.

Ciri-ciri zaman ini :
1.Islam dapat mencapai keagungannya kembali seperti yang telah dicapai oleh Rasulullah SAW 14 abad yang lalu. 
2.Dunia seluruhnya akan kembali aman dan damai, keadilan akan kembali ditegakkan setelah sekian lama dipenuhi dengan huru-hara dan kezaliman. 
3.Hati orang-orang miskin dan kaya dipenuhi dengan sifat redha dan qana’ah sehingga tidak seorangpun yang mahu menerima sedekah. 
4.Harta-harta yang melimpah ruah akan dibahagi-bahagikan dengan adil dan samarata. 
5.Umat Islam hidup dengan penuh kasih sayang dan cinta-mencintai satu sama lain. 
6.Aqidah, ibadah dan seluruh aspek kehidupan masyarakat Islam berjalan sepenuhnya di atas landasan syari'at Nabi Muhammad SAW. 
7.Segala fitnah dan maksiat, riba, zina minuman keras dan lain-lain kekufuran berhasil diperangi dan dimusnahkan

SIDANG JUMAAT YANG BERBAHAGIA..

Sedarlah wahai seluruh kaum Muslimin bahwasanya di zaman mana kita sedang hidup pada hari ini..oleh yang demikian perkukuhkanlah aqidah keimanan kita, perhebatkanlah amalan soleh kita, perteguhkanlah jihad dalam membasmi segala bentuk kemungkaran dan kemaksiatan semoga kita sentiasa berada di atas landasan dan panji2 Islam yang tulen sehingga ke hari kiamat.

Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan hamba-hambaMu yang terdaftar ke dalam pasukan jihad Imam Mahdi dan Nabi Isa a.s. Ya Allah, berilah kami salah satu dari dua kebaikan ’isy kariiman (hidup mulia di bawah naungan SyariatMu) atau mut syahiidan (mati syahid di medan jihadMu) .Amin Ya Rabbal Alamin.

"Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?"(Surah Fussilat ayat 33)

DISEDIAKAN DAN DISAMPAIKAN OLEH USTAZ MUHAMAD NAIM HASHIM DI SURAU (JUMAAT) AL-IKHLAS BANDAR SG BUAYA RAWANG

1 comment:

Najihah Razali said...

salam, jln2 mncari shbt islam, pkongsian yg menarik dan bmanfaat. salam ukhuwah, :)

“Amal yang paling baik adalah yang paling ikhlas dan paling benar. Jika amal itu ikhlas tapi tidak benar, maka tidaklah diterima. Jika amal itu benar tapi tidak ikhlas, juga tidak akan diterima kecuali jika dilakukan secara ikhlas. Ikhlas artinya dilakukan hanya karena Allah. Adapun benar artinya adalah sesuai dengan sunnah (tuntunan dan petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam).” (Fudhail bin ‘Iyadh)